
Masyarakat diaajak tanggap terbadap dampak Kolesterol Yang Dapat Memengaruhi Kualitas Hidup. Dislipidemia Atau Ketidakseimbangan Kadar Lipid (Kolesterol) Dalam Darah Merupakan Faktor Risiko Yang Signefikan Terhadap Terjadinya Penyakit Kardiovaskular. Di Indonesia, Prevalensi Dislipidemia Menunjukkan Tren Yang Mengkhawatirkan Dalam Beberapa Tahun Terakhir.
Pt Kalbe Farha TBK (Kalbe) Memperhatananya Dan Berupaya Mengatasi Permasalanahan Tersebut, Salah Satunya Anggan Mengadakan Edukasi Kesehatan Kardiovaskular, Terutama Kolesterol Tinggi Bertema “Love the Beat: Dampak Kolesterol Terhadap Kualitas Hidup” Yang Diadakan Di Rahat Sakit Maupun Perkantoran.
“Ini Merupakan Bentuk Inisiatif dan Komitmen Kalbe Dalam Turut Serta Mengatasi Permasalanah Kesehatan Kardiovaskular, Terutama Kolesterol Tinggi Di Indonesia, Demi Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien. KUALITAS KESEHATAN UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK, ”Kepala Pemasaran Grup Ujar Kalbe Maria Stefanie Dalam Kalbe Academia untuk Media DI Siloam Hospitals Lippo Village.
Data Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (Ski) Kemenkes Tahun 2023, Prevalensi Kadar Kolesterol Total Tinggi Pada Usia 15—24 Tahun Mencapai 7,8 Persen. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun usia muda biasananya identik gelangan Kondisi sesehatan Yang Baik, Ternyata Banyak Individu Dalam Kelompok ini memiliki Kadar Kolesterol Yang Tinggi. Tidak Hanya Itu, Prevalensi Kadar Kolesterol Tinggi Jagi Tercatat Semakin Meningkat Pada Rentang Usia Di Atas 24 Tahun. Dalam hal ini, seiring Bertambahnya usia maka risiko penyakit kardiovaskular Semingkat.
PENJOSIT KARDIOVASKULAR Merupakan Salah Satu Peyebab Kematian Tertinggi di Indonesia. Data Berdasarkan Risiko (Riset Kesehatan Dasar) Kemenkes Tahun 2018, Prevalensi Pencekatit Jantung Di Indonesia Mencapai 1,5 Persen Pada Penduduk Semua Usia. Hal Tersebut Berarti Bahwa Di Antara 100 Orang Penduduk Semua Usia, Sebanyak 1,5 -nya Menderita Penyakit Jantung. Prevalensi Penyakit Jantung Koroner (PJK) Di Indonesia Berdasarkan Estimasi Jumlah Pada Jenis Kelamin, Yakni Sekitar 352.618 Orang Laki-Laki Dan 442.674 Pada Perempuan. Berdasarkan Usia, Prevalensi Tertinggi Yaitu Pada Populasi USIA 65-74 Tahun (3,6 Persen) Yang Berarti Bahwa Di Antara 100 Orang, Sebanyak 3,6 -nya Menderita PJK.
“Pola Hidup Tidak Sehat Yang Banyak Dijumpai Pada Masyarakat Perkotaan, Khususnya Kalangan Pekerja Kantoran, Merupakan Salah Satu Penebab Utama Meningkatnya Kolesterol Dalam Tubuh. Gaya hidup hidenari, YaKhaorg sangaatan, sangaatana sangaatan, sangaatana sangaatana, sangaatana sangaatana. BESAR WAKTUNYA DUDUK DI DEPAN KOMPUTER DENGAN MINIM AKTIVITAS FISIK, BERKONTRIBUSI BESAR Terhadap Penumpukan Lemak Jahat (LDL), ”Tutur Dokter Spesialis Jantung Dan Pembuluh Darah Hospitals Hospitals Hospitals Livpo Village, Dr.. Nicolaus Novian Dwiya Wahjoepramono.
Selain Itu, Kata DR. Nico, Ada Sejumlah Kebiasaan Yang Dapat Memperburuk Kondisi Metabolik. Di Antarananya, Mengonsumsi Makanan Cepat Saji Yang Tinggi Lemak Jenuh Dan Rendah Serat, Minuman Manis, Serta Melewatkan Sarapan Sehat. Tidakit Sedikit Pula Pekerja Kantoran Yang Mengalami Stres Kronis, Merokok, Dan Kurang Tidur. SEMUA FAKTOR INI BERKAITAN ERAT DENGAN PENINGKATAN RISIKO HIPERKERKERESTEREMIA, Yang Jika Dibiarkan Berisiko Memicu Gangguan Kardiovaskular Serius, Seperti Serangan Jantung Atau Stroke Pada USIA Produktif.
“Pada Kasus Kolesterol Tinggi, Penggunaan Obat-Obatan Seperti Golongan Statin Terkarang Diperlukan Unkelhantu Penurunan Kolesterol Dalam Darah. Di Sisi Lain, Perubahan Kambat Hidup Merupakan Hal Yang Dilakian, Perubahan Hidup Hidup HAL YANGUKI HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN HADAKAN, Yang Rendah Lemak Jenuh, Olahraga Rutin Setidaknya 150 Menit Dalam Semarah, Dan Menghindari Rokok Maupun Alkohol. Tidak Darahahui, ”Jelas DR. Nico.
Masyarakat diminta untuk melakukan Skrining Kolesterol Secara Rutin Sedini Munckin. Apalagi Usia Muda Juta Berisiko Mengalami Kolesterol Tinggi Delangan Berbagai Gaya Hidup Yang Dijalankan. Kalbe JUGA Anggota Skrining Kolesterol Gratis untuk Masyarakat. (M-3)