
Rusia Melancarkan Serangan Rudal Yanggetkan WILATUAH TIMUR LAUT Ukrainasaat para pejabat sebagai Dan Rusia Bertemu untuk Mendorong Jeda Dalam Perang.
Serangan Pada Senin Lalu Itu Melukai Puluhan Orang Di Kota Sumy. Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, Mengatakan Rusia Seharusnya Menghentikan Serangan, Bukan Sekadar “Membuat Pernyata Kosong Tentang Perdamaian.”
Putaran Terbaru Pembicaraan Antara sebagai Dan Rusia Selesai Pada Senin Di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh. Topik Utama Dalam Agenda Tersebut Adalah Upaya Menghidupkan Kembali Kesepakatan Gandum Tahun 2022, Yang Memungkitan Kyiv Mengekekspor Hasil Pertaniannya Melalui Laut Hitam.
Sebagai Imbalan, Moskow Disebut Mengingikan Pelonggaran Sanksi Barat Agar Dapat Mengekkpor Pupuk.
Pembicaraan Antara Rusia Dan sebagai Berlangsung Selama 12 Jam. Media Rusia Melaporkan Pernyataan Bersama Akan Dirilis Pada Selasa.
Namun, Ambisi Optimistis sebagai uctik Mengakhiri Perang Ini Berbenturan Delan Kenyataan. Menari titik temu bahkan unkatan senjata parsial terbukti sangat rumit.
Ini Bukan Sesuatu Yang Bisa Diselesaan Gelan Cepat. Dalam Pembicaraan Saat Ini, Tejuyaana Adalah Mencapai Semacam “Gencatan Senjata Terbatas” Yang Berfokus Pada Laut Hitam.
Rusia Berhenti Anggota Jalur AMAN BAGI KAPAL KARGO Yang KELUAR MASUK UKRAINA PERENGAHAN 2023 SETELAH MERARIK Diri Dari Kesepakatan Gandum Laut Hitam, Delangan Alasan Bahwa Sanksi Masih Diberlakan.
Delegasi Ukraina Berada Di Gedung Yang Sama Delanan Perundingan As-Rusia, Tetapi Tenjak Ada Rencana Bagi Pihak Yang Bertikai Untukur Bertemu Langsung. Ukraina Tetap Berada Di Sana Setelah Bertemu Delan Perwakilan Amerika Pada Minggu Malam.
Kyiv Menggambitan Pembicaraan Itu Sebagai “Produktif Dan Terfokus,” Sementara Utusan Khusus Presiden sebagai Donald Trump Mengatakan Diskusi Terpelah Gangan Tim Ukraina Dan Rusia Akana Perang.
Baik Rusia Maupun Ukraina Terus Berperang Meskipun Ada Upaya Negosiasi untuk Menghentikan Perempuran di Sepanjang Garis Depan Yang Luas.
Pejabat Ukraina melaporkan Bahwa 65 Orang, Termasuk 14 anak-anak, Terluka Dalam Serangan Senin Di Sumy.
Kota ini telah lama menjadi menargetkan Serangan Rusia Karena Terletak Tepat Di Perbatasan Gangan Wilayah Kursk, Rusia, Yang Sempat Diduduki Ukraina Tahun Lalu. Namun, Serangan Rudal Pada Senin Itu Tergollong Luar Biasa.
Pihak Berwenang Menyatakan Bahwa Sebuah Sekolah, Rumah Sangan, Dan Beberapa Apartemen Mengalami Kerusakan. Puluhan Orang Terluka, Termasuk Anak-anak.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, Mengatakan Bahwa Serangan Ini Menunjukkan Rusia “Sekali Lagi Ingin Melanjutkan Terorrya.”
“Komunitas Internasional Haru Meningkatkan Tekana Pada Rusia Unkuk Menghentikan Agresi, Memastikan Keadilan, Dan Menyelamatkan Nyaawa Warak Ukraina,” Tulisnya Di Platform X.
Sumy Berbatasan Delangan Wilayah Kursk Di Rusia, Di Mana Beberapa Bagian Sempat Diduduki Pasukan Ukraina UNTUK MEMPERKUAT POSISI KYIV DALAM NEGOSIASI. Namun, Dalam Beberapa Pekan Terakhir, Mereka Terpaksa Mundur.
Rusia Dan Ukraina Saling Menuduh Tidak Mematuhi Kesepakatan Gencatan Senjata 30 Hari Yang Disepakati Pekan Lalu, Di Mana Kedua Pihak Berjanji Untuk Tidak Menargetkan Infrastruktur Vital.
Kementerian Pertahanan Rusia Mengklaim Ukraina Meluncurkan Serangan Drone Terhadap Stasiun Pemompaan Minyak Kropotkinkaya Di Krasnodar, Rusia Selatan, Pada Senin Pukul 02.00 Waktu Setempat (23.00 GMT.
KEMENTERIAN ITU BUGA MENGIGA PIHAKYA MEREMBAK JATUH 227 Drone Ukraina Dalam Semalam Di Beberapa Wilayah Rusia. Sementara Itu, Serangan Udara Rusia Melukai Seoran Pria Berusia 37 Tahun Di Wilayah Kyiv, Ukraina, Menuru Otoritas Setempat.
Rusia Melancarkans Invasi Besar-Besar Ke Ukraina Pada Februari 2022 Dan Saat Ini Menguasai Sekitar 20% Wilayah Ukraina.
Negosiasi Yang Sedang Berlangsung, Yang Dimediasi As, Merupakan Bagian Dari Rencana Trump Tentang Mengumpan Gencatan Senjata Yang Lebih Luas Di Ukraina.
Utusan Khususnya, Steve Witkoff, Mengatakan Dalam Wawancara Gangan Fox News Ia Optimistis Pembicaraan Ini AKAN Menghasilkan “Kemjuan Nyata.”
Setelah Pertemuan Minggu Malam Antara Kyiv Dan Washington, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov Mengatakan Bahwa Pembicaraan Ini Bertjuuan Untuce Mewujudkan “Perdamaian Yang Adil Dan Berkelanjutan” Bagi Ukraita. “Diskusi ini Produktif Dan Terfokus-Kami Membahas Poin-poin Utama, Termasuk Sektor Energi,” Tulisnya Di X.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, Mengatakan Sebelum Pertemuan Senin Bahwa “Negosiasi Yang Sulit” Akan Terjadi. “Kami Baru Memulai Perjalanan ini,” Ujarnya Kepada Televisi Pemerintah Rusia. (BBC/Z-2)