
Seorang Hakim Federal Sebagai Mempertanankan Alasan Pemerintahan Trump Mengabaan Perintahnya Deportasi Sekelompok Warga Venezuela Yang Diduga Anggota Geng Kriminal. Hakim James Boasberg, Ketua Hakim Federal di Washington DC, memerintahkan agar penerbangan Deportasi Dihentikan Dan Dipulangkan Pada Sabtu Malam.
Namun, Pejabat Gedung Putih Berdalih Mereka Tidak Melanggar Perintah Tersebut. Dalam Dokumen Pengadilan, Mereka Menyatakan Perintah Boasberg Hanya Disampaikan Secara Lisan, Bukan Dalam Bentuk Tertulis, Tingga Dianggap Tidak Mengikat Secara Hukum. Selain Itu, Mereka Mengklaim Pesewat Suda Meninggalkan Wilayah Udara sebagai Sebelum Perintah Diberikan.
Hakim Tegaska Perintahnya Berlaku
Dalam Sidang Pada Senin, Boasberg Menegaska ia memerintahkan secara jelas agar Pesawat Yang Yang Membawa Deportan Diputar Balik. IA Mempertanyakan Alasan Departemen Kehakiman Mengabaan Perintah Tersebut Hanya Karena Tidak Tertulis.
Sebagai Tindak Lanjut, Boasberg Meminta Rincian Lebih Lanjut Terkait Waktu Penerbitan Perintah Deportasi Dan Informasi Mengenai Penerbangan Tersebut. PEMERINTAH DIBERI Batas Waktu HINGGA SELASA PUKUL 12.00 (16:00 GMT) untuk Anggota Laporan Lengkap. Sementara Itu, Proses Deportasi DitangguHkan Hingga Keutusan Lebih Lanjut Dalam Sidang Yang Dijadwalkan Pada Jumat Mendatang.
PEMERINTAHAN TRUMP RUGA MENGAJUMAN AGAR AGAR BOASBERG DICABUT DARI KASUS INI.
Latar Belakang Deportasi Massal
Perselisihan ini Bermula SAat sebagai Mendeportasi 238 WARGA Venezuela Yang Diduga Anggota Jeng Tren de Aragua (TDA) Dan 23 Anggota Geng Internasional MS-13. Para Deportan Dikirim Ke Sebud Penjara di El Salvador.
Trump Menuduh Jeng Tda Melakukan Invasi Terhadap sebagai Dan Menggunakan Undang-Lang Alien Enemies Act Sebagai Dasar Hukum untuk Deportasi. Undang-Lundang Yang Disankan Pada 1798 Ini Sebelumnya Hanya Digunakan Selama Perang Dunia II UNTUK MENDEPORTASI WARGA NEGARA Dari Negara-Negara Poros.
Kelompok Hak Asasi Manusia Meragukan Dasar Hukum Yang Digunakan Trump. Dari 261 Orang Yang Dideportasi, Hanya 137 Orang Yang Yang Dinyatakan Berdasarkan Alien Musuh UU. Status Hukum Deportasi Sisanya Masih Belum Jelas.
Pemerintah Dan Aktivis Ham Bereaksi
Saat Sidang Berlangsung Pada Sabtu, Boasberg Mengeluarkan Perintah Penanggaran Deportasi Selama 14 Hari. Namun, Pesawat Yang Membawa Para Deportan telah Lepas Landas, lewingga ia anggota verbal verbal penerbangan dihentikan Segera.
Pemerintahan Trump Berargumen Instruksi Lisan Tidak Memiliki Kekuatan Hukum untuk Bujatalkan Deportasi Yang Suda Berjalan. Gedung PuteH Menegaska Mereka Tidak Menolong TaktUkaHi Perintah Pengadilan, Tetapi Hanya MengIKuti Prosedur Yang Berlaku.
Di Sisi Lain, Organisasi Hak Asasi Manusia Seperti American Civil Liberties Union (ACLU) Mengecam Langkah Trump, Menyebutnya Sebagai Tindakan Berbahaya Politik Politik. Amnesty International USA RUGA MengKRITIK KEBIJAKAN INI, Menyebutnya Sebagai Bentuk Diskriminasi Terhadap Migran Venezuela.
El Salvador Terima Deportan, Bukele Sindir Hakim As
El Salvador Setaju Menerima Deportan Dari As. Presiden Nayib Bukele Bahkan Menyindir Keutusan Hakim Delangan Ungahan di Media Sosial Yang Berbunyi, “Oopsie … Terlambat,” Disertai Emoji Tertawa. Pemerintah El Salvador Rona Merilis Rekaman Para Tahanan Di Salah Satu Penjara Mega Mereka.
Menuru Gedung Putih, Pemerintah sebagai Anggota Dana Sebesar $ 6 Juta Kepada El Salvador untuk menerima para Deportan. Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, Mengatakan Bahwa Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan Menahan Mereka di Penjara as.
Langkah Deportasi Ini Menjadi Bagian Dari Kampanye Besar Trump Dalam Menindak Imigrasi Ilegal Selama Masa Jabatan Keduanya. Dua Geng Kriminal Yang Menjadi Sasaran Deportasi Ini Telah Dinyatakan Sebagai “Organisasi Teroris Asing” Oleh Trump Setelah Ia Kembali Ke Gedung Putih Pada Januari Lalu. (BBC/Z-2)