
LIMA orang telah berdakwa atas kematian tragis Leandro De Niro-Rodriguezcucu aktor legendaris Robert De Niro. Selain itu dua remaja lainnya akibat overdosis fentanil tahun 2023.
Jaksa di New York menuduh Bruce Epperson, Eddie Barreto, Grant McIver, John Nicolas, dan Roy Nicolas sebagai bagian dari jaringan distribusi fentanyl yang menjual pil opioid palsu melalui media sosial dan aplikasi pesan terenkripsi kepada remaja dan dewasa muda di kota tersebut.
Menurut otoritas, jaringan ini bertanggung jawab atas tiga kematian: Leandro De Niro-Rodriguez, Akira Steinputri pendiri band Blondie, Chris Steinserta satu korban lain yang identitasnya tidak dipublikasikan.
Kelima tersangka didakwa atas konspirasi untuk mendistribusikan dan memiliki narkotika dengan tujuan untuk menjual. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman minimal 20 tahun penjara hingga seumur hidup.
“Melalui tindakan mereka, para pencuri meninggalkan jejak kehilangan yang tak tergantikan, memotong hidup tiga remaja dengan potensi besar yang telah memberikan dampak mendalam bagi orang-orang di sekitar mereka,” ujar Ricky Patel, agen khusus Homeland Security Investigations New York, dalam pernyataannya pada Kamis (30/10).
Menurut jaksa, para pelaku telah menjual ribuan pil yang mengandung fentanil antara Januari hingga Juli 2023. Selama periode itu, beberapa pil yang mereka jual menyebabkan kematian tiga remaja tersebut.
Akira Stein ditemukan tewas pada 30 Mei setelah mengonsumsi pil yang dibelinya dari John dan Roy Nicolas. Korban kedua meninggal pada 13 Juni setelah mendapatkan pil melalui perantara dari Grant McIver. Sementara itu, Leandro De Niro-Rodriguez meninggal pada 2 Juli setelah menerima pil dari seorang pengedar yang diduga mendapat pasokan dari McIver, Epperson, dan Barreto.
Pada tahun 2023, pihak yang berwenang juga sempat menangkap seorang wanita lain yang diduga menjual pil oksikodon palsu mengandung fentanyl dan tablet Xanax kepada De Niro-Rodriguez sebelum kematiannya.
Aktor pemenang Oscar Robert De Niro mengungkapkan kesedihan mendalam atas kepergian cucunya. “Saya sangat terpukul atas meninggalnya cucu tercinta saya,” ujarnya dalam pernyataan resmi.
Sementara itu, Chris Stein menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak yang berwenang setelah penangkapan para tersangka. Dalam unggahannya di Instagram, ia menulis bahwa perkembangan ini memberi “harapan akan adanya keadilan” bagi mendiang putri.
Kasus ini menarik peningkatan ancaman fentanyl di Amerika Serikat, di mana banyak pil palsu dijual secara berani dan menyebabkan ribuan kematian akibat overdosis setiap tahun. (BBC/Z-2)

