
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tasikmalaya mencatatkan rekor dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan sajian 2.417 kupat tanjung yang diberikan di lapangan Cilembang. Pada puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24 Kota Tasikmalaya tersebut, warga rela antre mendapat bakso disajikan 6.000 porsi mangkuk gratis.
Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Dapil Jawa Barat XI Lola Nelria Oktavia mengatakan, berbagai ragam kuliner yang ada di Tasikmalaya memang harus mendunia, tidak hanya kupat tanjung, tapi juga berbagai macam kuliner. Untuk kupat tahu tanjung sendiri rasanya memiliki ciri khas yang sedap sekali, apalagi disatukan dengan bakso yang disajikan secara gratis.
“Kupat tanjung yang disajikan sebanyak 2.417 porsi ditambah 6.000 porsi baso dari berbagai pedagang diperuntukkan secara gratis bagi masyarakat. Karena, makanan khas Indonesia ini menjadi magnet supaya Tasikmalaya mendunia dan pemerintah harus mendukung UMKM,” katanya, Minggu (26/10).
Lola mengatakan, mengundang agar seluruh anggota DPR RI agar saat mereka datang ke Tasikmalaya wajib testimoni kupat tanjung yang dikenal memiliki tekstur kenyal, rasa gurih, dan daya tahan lama. Kupat tanjung itu juga memiliki keistimewaan terutama bahan dan proses pembuatan yang khas serta bercita rasa enak dilidah.
“Kami berharap melebarkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menjadi magnet dalam meningkatkan perekonomian sekaligus memperkenalkan Kota Tasikmalaya yang dikenal nasional maupun internasional. Karena, di Kota Tasikmalaya ini sudah pasti menjadi magnet mendunia dan pokoknya UMKM Kota Tasikmalaya harus mendunia,” ujarnya.
Menurut Lola, menyertakan penting mendukung pelaku UMKM dan peran pemerintah daerah dapat mempromosikan kuliner khas daerah mendunia, karena memang salah satu program pemerintah yang perlu didukung. Terlebih lagi, sektor UMKM dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) bagi Kota Tasikmalaya.
“Proses kupat tanjung dibuat dari beras yang direbus menggunakan air tanjung sudah terasa asin alami khas Kampung Tanjung, Kecamatan Kawalu, dan kombinasi bahan ini juga menjadi rahasia kelezatannya. Karena, sejak puluhan tahun banyaknya warga yang memanfaatkan udara untuk proses membuat kupat dan kami juga disatukan dengan baso rasanya lezat,” tuturnya. (Iklan/E-4)

