
Rasa Takut Ketinggalan informasi ATau takut ketinggalan (Fomo) Kerap Dialami Pengguna Sosial media Ketka Tidak Membuka Gawainya Dalam Jangka Waktu Tertentu. Namun, Kondisi Ini Dapat Diatasi Anggan Mengubah Pola Pikir Dalam Memandang Informasi.
PSIKOLOG KLINIS DAN FORENSIK LULUSAN UNIVERSITAS INDONESIA KASANDRA Putranto Mengatakan Tidak Semua Informasi Di Media Sosial Itu Penting, Sebab Informasi Tetap Akan Diterima Meski Tidak Selalu Terhubung Gawai.
Daman Menyadari Hal ini, seseorang dapat penggurangi rasa cemas saat memilih untuk jeda mengunakan media sosial.
“Unkelola fomo agar kesehatan mentap mentap terjaga, Adaapa langkah sederhana seperti menata bahwa tidak informasi
Penting. Informasi Utama Akan Tetap Sampai Ke Kita, Meski Tidak Selalu Online (Terhubung Ke Media Sosial), “Kata Kasandra, Dikutip Senin (15/9).
Menurutnya, berpusat untuk selalu Mengingatkan diri sendiri bahwa wajar merasa tertinggal dan fokus gangan apa yang sedang dimilisi dan dijalani.
“Saat Muncul Dorongan Buka Medsos (media sosial), Berhenti Sejenak, Tarik Napas, Dan Tanyakan 'apa ini Benar-Benar Perlu Sekarang?'. Cara ini Membanti Melawan Kibiasaan Otomatis (media membuka sosial)).
Selain Mengubah Pola Pikir, Langkah Lain Yang Dapat Dilakukan Adalah Memuat Aturan Pribadi Membatasi Media Media Sosial, Misalnya Hanya Media Media Sosial Pada Jam-Jam Tertentu. DENGAN BEGITU, ENA AKAN TERBIASA UNTUK TITUK MEMBUKA MEDIA SOSIAL SETIAP SENT.
“Pengurangan Penggunaan Media Sosial Terbukti Menurunkran Tingkat Kesepian Dan Depresi,” Ujar Dia.
Mengisi Waktu Delangitas Aktivitas Dunia Nyata Yang Bermakna Seperti Olahraga, Membaca Buku, Atau Berinteraksi Langsung Dgan Teman Dan Keluarga Dapat Labah Labatan Labah Linghaga Jiwa Serta MencaMaMaKat Labah Labah Kesehatan Jia MencaMa Menca Menca Menceam Menceam MencaMaKat JANGKA Waktu Lama.
“Banyak Orang, Terutama Generasi Z, Merasakan dilema Antara membutuhkan jeda dari layar untkat merawat seehatan mental, tapi buta takut ketinggalan informasi atuu fomo. Kasandra. (Ant/Z-1)

