
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar Mengumumkan Bahwa Hari Raya Idulfitri Atau 1 Syawal 1446 Hijriah Jatu Pada Senin (31/3). Kementerian Agama Telah Melaksanakan Rukekyat Hilal di Sejumlah Lokasi Di Seluruh Wilayah Indonesia.
KEMENAG, Ujar Nasaruddin, Menggunakan Dua Metode Penentuan Awal Bulan Komariah Yang Saling Melengkapi Dan Tidak DipisaSah Satu Sama Lain, YaMab Hisab Dan Perhitungan Yang Sifatinya Dan RuKyat Atau Observasia Observasia Yang
“Kriteria Agama Kementerian Mengriteria Visibilitas Hilal Mabims Dalam Menentukan Awal Kemarian Yang Mensyaratkan Ketinggian Hilal 3 Derajat Dan Elongasi 6,4 Derajat,” Kata Nasaruddin Konferfer.
Adapun Posisi Hilal Hari ini, Di Seluruh Indonesia Masih Dibawa Ufuk Dengan Ketgian Berkisar minus 3 Derajat 15 Menit 47 Detik Sampai DENGAN Minus 1 Derajat 4 Menit 57 Detik 38 Menit.
“Dengan Demikian, Secara Hisab Data Hilal Pada Hari Ini Belum Memenuhi Kriteria Visibilitas Hilal Mabims. Pada Hari Ini, Raga telah masuk laporan Dari petugas rukkyat diyaka laerah laerah lapatan lapatan laerah laerah lapatan laerah lapatan laerah lapatan laerah lapatan lapatan laerah laerah laahany laRaSa laerah lapatan laerah laerah laera layak lapatan laerah laerah laerah laera laerah lapatan Telah Mengonfirmasi Bahwa Hilal Tidak Terlihat, “Ujarnya.
Maka Forum Sidang Sepakat Bahwa Laporan Rukyat Yang Mukur Sesiai Dagan Data Hisap Yang Telah Dihitung Dan Masih Dibawa Kriteria Mabims Yang Diaplikasikan Jagasa Oleh Negara Negara Anggota Mabims.
“OLEH Karenanya, Berdasarkan Hisab Posisi Hilal Wilayah Indonesia Yang Tidak Memenuhi Kriteria Mabims Serta Tidak Adanya Laporan Hilal Terlihat, Maka Disepakati Bahwa Tanggal 1 Syawal Tahun 1446 II IMa, Marat, Masehi, “Tegasnya.
“Delangan Demikian, Terjadi IStiqmal Jadi Disempurnakan Menjadi 30 Hari Puasa Kita Para Ini. (H-4)