
Majalah The Atlantic Baru Saja Memlitasikan Secara Penuh Diskusi Pejabat Tinggi Keamanan sebagai Mengenai Serangan Udara Di Yaman. Perkakapan Tersebut Terjadi Dalam Grup Obrolan Di Aplikasi Sinyal, Yang Secara Tidak Sengaja Menyertakan Jeffrey Goldberg, Pemimpin Redaksi The Atlantic.
Awalnya, Atlantik Hanya Menerbitkan Sebagian Isi Percakapan Tersebut. Namun, Setelah Pejabat Senior sebagai Menegaska Tidak Ada Informasi Rahasia Yang Dibagikan, Goldberg Memutuskan UNTUK MERILIS HAMPIR SELURUH ISI OBROLAN AGAR PUBLIK DAPAT MENILAI SENDIRI.
“Tanggapan Mereka Memami Berpikir Masyarakat Berhak Melihat Teks ini Secara Langsung Twak Menarik Kesimpulan Mereka Sendiri,” Tulis Goldberg.
Namun, ISI Pesan INI MEMUTUHKAN ANALISIS LEBIH LANJUT. BERIKUT BEBERAPA POIN PENTING YANG TERUNGKAP DALAM PERKAKEPAN TERSEBUT:
Jadwal Serangan: Informasi Rahasia Yang Diperdebatkan
Beberapa Pesan Dalam Obrolan Ini Mengungkap Detail Rencana Serangan Militer sebagai Di Yaman, Termasuk Jadwal Peluncuran Pesawat Tempur F-18, Waktu Serangan, Dan Kemunckinan Serangan Berbasis “PEMICU”. Dalam Kontek Militer, “Pemicu” Parameter Merujuk Pada Tertentu Yang Haruus Terpenuhi Sebelum Senjata Digunakan, Seperti Titik Referensi Visual Tertentu.
Menurut Glenn Gerstell, Mantan Penasihat Hukum Badan Keamanan Nasional As (NSA), Informasi ini Seharusnya Diklasifikasikan Sebagai Rahasia Pada Saat Dibagikan. “Tidak Masuk Akal Jika Informasi Ini Tidak Diklasifikasikan Pada Waktu Itu,” Ujarnya Kepada BBC.
Philip Ingram, Mantan Perwira Intelijen Militer Inggris, Ragu Menegaskan Bahwa Informasi Semacam ini Umumnya Termasuk Dalam Kategori “Rahasia Tinggat Tinggi”. Namun, Gedung Putih Dan Pejabat sebagai Lainnya Membantah Bahwa Pesan-Pesan Ini Dapat dianggap Sebagai “Rencana Perang”.
Serangan Terhadap “Orang Rudal” Di Ruman Pacarnya
Dalam Salah Satu Pesan, Penashat Keamanan Nasional sebagai Mike Waltz Melaporkan Hasil Serangan Udara, Yang Dalam Istilah Militer Disebut Battle Damage Penilaian (BDA).
Waltz Menyebut Bangunan Target Runtuh Dan Militer sebagai Sebelumnya Telah Mengidentifikasi Secara Positif Target Utama – Seorang Anggota Houthi Yang Bertanggung Jawab Atas Rudal – Saat Ia MEMASUKI GEDING TERSEBUT, YANG DIYAKINI SEBAMAI.
Pesan Tersebut JUGA Mencantumkan Ucapan Selamat Kepada Beberapa Tokoh Penting, Termasuk Pete Hegseth, Komunitas Intelijen (IC), Serta Jenderal Michael Kurilla Yang Memimpin Komando Pusat As.
HINGGA SENTI INI, TIDAK ADA INFORMASI MENGAIMANA BABAIMANA KEREADAAN Target TETEBUT DEKEKUHUI. Beberapa ahli Militer Memperkirakan Pelacakan Dilakukan Melalui Kombinasi Pengawasan Udara, Teknologi Pelacakan, Serta Intelijen Manusia Di Lapangan.
Aktivitas cia di yaman
SALU SATU PESAN SENSITIF LAINYA DATANG DARI JOE KENT, MANTAN PRAJURIT Operasi Khusus Yang Sebelumnya Dicalonkan Donald Trump Sebagai Direktur Pusat Kontraterorisme Nasional.
Kent Menyebut Israel Rona Melakukan Serangan Udara Terhadap Houthi Di Yaman Sebagai Respon Terhadap Serangan Drone Dan Rudal Yang Diluncurkan Houthi Ke Wilayah Israel Sejak Pecahnya Perang Di Gaza.
Lebih Lanjut, Direktur Cia John Ratcliffe Dalam Perkakapan Tegut Menyatakan sebagai Sedang “Memobilisasi Aset” untuk Mendukung Serangan, Tetapi Penundaan Tidak Akan Berdampak Negatif Pada Operasi Cia di Yaman. Ia Menambahkan Waktu Tambahan Dapat Digunakan untuk Mengidentifikasi Lokasi Yang Lebih Baik Dalam Memantau Kepemimpinan Houthi.
Pernyataan Ratcliffe ini memicu spekulasi bahwa cia mem, Jaringan mata-mata atuu teknologi pengawasan seperti drone unkaTTAU pergerakan houthi.
Mick Mulroy, Mantan Pejabat Departemen Perahanan Dan Eks-Perwira Paramiliter CIA, Menegaskan Bahwa Pesan Ini Tergolong Sangan Sensitif. “Kita Tidak ingin Informasi Tentang Fokus Operasi Cia Dibagikan Begitu Saja,” Ujarnya.
SAAT BERBICARA DI HADAPAN KONGRRES AS, RATCLIFFE MEMBANTAH IA TELAH MEMBOCORKAN INFORMASI RAHAsia.
Publikasi Perkakapan INI Menimbulkan Berbagai Peranya Mengenai Keamanan Informasi Dan Transparansi Dalam Penganganf Militer Keutusan. Meskipun Pemerintah sebagai Berkeras Tenjak Ada Informasi Rahasia Yang Dibocorkan, Para Pakar Militer Dan Intelijen Menilai Beberapa Bagian Pesan Ini Seharusnya Tetap Dirahasiakan. (BBC/Z-2)