
Layan Dan Omar Al Jmasy, Berusia 16 Dan 15 Tahun, Tewas Saat Israel Melancarkan Salah Satu Serangan Paling Mematikan Di Jalur Gaza, PalestinaSejak Perang Dimula 17 Bulan Lalu.
Kedua Saudara Kandung ITU TEWAS BERSAMA KAKEK MEREKA YANG TELAH DIIDENTIFIKASI OLEH PASUKAN PERAHANAN ISRAEL (IDF) SEBAGAI PEJABAT Hamas Muhammad JMasi.
Mereka Berada Di Kota Gaza Saat Tewas, Menuru Ahmad Abu Rizik. Ia Meng, Layan Dan Omar Saat Mereka Bersekolah di Salah Satu Sekolah Tenda Yang Ia Dirikan Sebagai Bagian Dari Proyek Gaza Minds Miliknya.
Layan Sangat Gembira Unkulai Kelas 11 Pada Selasa, Tetapi Serangan Udara Israel Mengakhiri Hidupnya Di Hari Yang Sama.
Ia, “Meninggal Dunia Dan ia Selalu Melalu Orang Pertama Yang Memberi Kejutan Kepada Guru-Gurunya, Baik Itu Untkul Ulang Tahun Mereka Atau Acara Khusus Lain.”
“Dia Selalu Ingin Bermain Dan Memiliki Jiwa Yang Baik, Seperti Kakaknya Omar,” Kata Guru Matematikanya.
Menggambarkan Omar, Rizik Yang Berusia 29 Tahun Mengatakan Bahwa Dia Sangat Pintar, Unggul Dalam Pelajaranyaa, Dan Suka Bermain Sepak Bola.
Dia Mengatakan Kepada Sky News Bahwa Dia Sangat Ceria, Selalu Ada Untuc Membuat Orang Tertawa Di Mana Pun Dia Berada.
“Mereka Selalu Tersenyum Dan Berbagi Kebahagiaan Ke Mana Pun Mereka Pergi,” Kata Rizik, Yang Memilisi Tiga Anak Berusia Empat, Dua, Dan Dua Bulan, Dalam Satu memposting di x Tentang Saudara Kandung Tersebut.
Rizik Mendirikan Gaza Pikiran Besar untuk Anggota Siswa Kesempatan Belajar Selama Kampanye Militer Israel, Yang Dipicu Oleh Serangan Hamas Pada 7 Oktober 2023.
Takut Kehilangan
Dia Mengatakan Bahwa Dia Takut Kehilangan Keluarganya Atau Lebih Banyak Muridnya Sekarang Setelah Gencatan Senjata Berakhir.
“SAYA BENAR-BENAR TAKUT KEHILIGAN ANAK-ANAK SAYA ATAU BAHKAN MURID-MURID SENA karena Mereka Berada di Lokasi Yang Berbeda di Kota Gaza Dan Kebanyakan Dari Mereka Berada Di Kamp-Kamp Dan Kamp-Kamp Adalah Tempat Yang Preara Kamp Kamp Berdasarkan Apa Yang Kami Lihat Tadi Malam. “
Israel Melanjutkan Serangan Udara di Gaza Pada Dini Hari Selasa, Mengakhiri Perjanji Gencatan Senjata Yang Rapuh Dengan Hamas Yang Telah Bulan Perdama.
Kementerian Kesehatan Gaza Yang Dikelola Hamas Mengatakan Jumlah Korban Tewas Sejauh ini Dari Serangan Hari Selasa Ialah 413 Delangan Lebih Dari 500 Lainnya Terluka. Sebagian Besar Dari Mereka Yang Tewas Dilaporkan Ialah Perempuan Dan Anak-Anak.
Rizik Mengatakan Dia Telah Mengungsi Tujuh Kali. “Saya Tinggal di Sekolah, Di Salah Satu Kelasnya, Sayaah Tinggal Di Tenda, Tinggal Di Jalanan, Secara Harfiah, Saya Tinggal Di Salah Satu Kamp Di Gaza Di Dalam Tenda Yang Sanganc Kecil, Saya Tinggal Di Dalam SeBAagu,” Kata Tinggal Di Dalam Searang, “Kata Tinggal diah.
Minum Air Dicampur Limbah
IA Mengatakan Keluarganya terpaksa Minum Air Yang Dicampur Limbah Dan Anak-Anaknya Tidak Mendapatkan Protein Selama Lebih Dari SetAHun, Sementara Susu Formula Dan Popok Sangan Sator Ditemutan.
Anak-anaknya Menderita Dehidrasi Dan Sakit Perut. Mereka Diracuni, “Berkali-Kali Karena Makanan Yang Tidak Bersih,” Kata Rizik.
Ayah Tiga Anak Itu Mengatakan Ia Takut Kepada Keluarganya Saat Kekerasan Kembali Terjadi Dan Berusia Keras Mencari Susu Kaleng Dan Air Bersih Untuc Anak-Anaknya.
Ia JUGA MENCARI MAKANAN KALENG UNTUK, “Menyimpan Mereka UNTUK HARI-HARI BERGELAP Yang AKAN KAMI HADAPI.”
“Sama Sekali Tidak Mudah Karena Kami Tidak Tahu Apa Yang Akan Terjadi Di Masa Depan, Seperti Hidup Dalam Mimpi Buruk Dan Anda Tidak Tahu Di Mana Atau Kapan Anda Akan Bangun.”
Rizik Mengatakan Pemandangan anak-anak Yang Kelaparan Mengejar Parasut Yang Menjatuhkan Bantuan di Gaza Menginspiraseya UntkaKun Tempat Aman Bagi Mereka Untuk Belajar Selama Perang.
Berbicara Tentang Trauma Yang Ditinggalkan Perang Pada Murid-Murid, Rizik Berkata, “Ketika Kami Meminta Mereka Menggambar Sesuatu, Semua Siswa Kami Mergambar Donfah-Ramu Yang Hancur Atau Orang-Orang-orang Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan Kahan
Sementara di Sekolah-SeKolah 'Normal', sebagian Besar Anak-anak Akan Tertawa Jika Ada Badut Yang Dibawa Masuk. Rizik Mengatakan Hal Itu Tidak Terjadi Di Sekolak Tendanya.
“Mereka Kehilangan Kemampuan untuk Tersenyum Lagi. Jadi Begitulah Mereka Mengalami Trauma,” Katananya.
PASUKAN PERAHANAN ISRAEL (IDF) TELAH DIHUBUPI UNTUK DIMINTAI Komentar. (I-2)