
Jalur ARUS MUDIK-BALIK DI LINTAS SELATAN MENJADI PRIMADONA TERUTAMA BAGI MASYARAKAT DI Jawa Barat. Pemudik Yang Melalui Jalan Lingkar Gentong, Dapat Menikmati SueSana Alam Tapi Harus Waspada Ketika Hujan Turun.
Kepala Satuan Lalu-lintas Polres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Diki Kustiawan mengatakan, jalur lintas selatan Jawa Barat yang dilalui pengendara merupakan jalur rawan longsor, terutama di perlintasan lingkar atas dan bawah Gentong. Lahan di Kawasan Ini Bertebing, Kontur Tanah Labil Dan Jika Datang Hujan Deras Tanahnya Mahat Longsor.
“Jalan Lintas selatan Jawa Barat yang dilalui pemudik dan balik masih rawan tanah longsor, karena ruas jalan tersebut memiliki tebing tinggi dan juga jurang, terutama di Kecamatan Kadipaten, Salawu, Singaparna, Cineam, Manonjaya, Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya Dan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, “Katananya, Selasa (18/3).
Dia menambahkan lingkar gentong atas dan bawah seperti tahun lalu jadi pilihan utama pemudik Dari arag bandung dan garut menuju tasikmalaya, ciamis dan banjar. Polisi Suda memetakan Beberapa Titik Rawan Kecelakan.
“Kami, MUGA SUDAPKAN ALAT BERAT BERUPA EKSKAVATOR DAN AMBULANS. Selain Itu Jagi Ada Tim Penganjal Ban Yang Akan Membantu Jika Mobil Pemudik Tidak Kuat Manganjak,” Tanda Diki.
Sementara Itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin Mengatakan, Jalur Selatan Jawa Barang Rawan Longsor.
Berdasarkan Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Wilayah Jawa Barat Berpotensi Hujan Lebat Setelah Muncul Bibit Siklon Tropis 91s. Meski Tidak Makaruk Ke Wilayah Indonesia, Lampit Bibitak Bibiti Tidak Tidak KE WILAYAD INDONESIA, DAMBIK BIBITA BIBITA BIBITA BIBITA TIKI TIKI KE WILAYAK INDONESIA, DAMBIK BIBITA BIBITA BIBITA BIBITA KEKI TIKI Kecepatan Angin HINGGA 28 km per selai, “Tandasnya.
Taktus Itu, masyarakat harut tetap waspada karena masih Ada ancaman cuaaca ekstrem.
“Kami Mendirikan Posko Di Lokasi Wisata Pantai Cipatujah Dan Cikalong Karena Berpotensi Tsunami. Posko Berada Di Leuwikeris Dan Gunung Galungugung,” Pungkasnya.